Senin, 28 April 2008

Laskar Pelangi,,, Kisah Penuh Warna

"...Kuhampiri mereka dengan hati-hati. Dalam jarak tiga meter aku berhenti. Mereka berdua bangkit. Aku mengamati mereka baik-baik, berusaha keras mengenali kedua tubuh ringkih yang berdiri saling mencengkram lengan masing-masing dengan jari-jari kurus tak terawat.

Aku tak mampu berkata apa pun dan masih diliputi tanda tanya. Namun, tepat ketika aku maju selangkah untuk mengamati mereka lebih dekat, si anak menyibakkan rambut panjang yang menutupi wajahnya dan pada saat itu aku tersentak tak alang kepalang.

Aku terkejut luar biasa.

Kurasakan seluruh tubuhku menggigil. Rangka badanku seakan runtuh dan setiap persendian di tubuhku seakan terlepas. Aku tak percaya dengan apa pemandangan di depan mataku. Aku merasa kalut dan amat pedih. Aku ingin berteriak dan meledakkan tangis.

Aku mengenal dengan baik kedua anak beranak yang malang ini. Mereka adalah Trapani dan ibunya...."



Diatas adalah salah satu tulisan Andrea Hirata di buku Laskar Pelangi yang menurut saya paling mengharukan. Karena buku ini memang dibuat untuk menyentuh hati pembacanya yang paling melankolis.

Terkejut....

Ternyata salah satu ending yang menyakitkan.tapi justru itu yang membuat novel ini semakin kuat.Dibuat dengan hati, kekuatan kata-kata yang dalam sehingga pembaca akan merasa benar2 berada di Belitong, merasakan kelakar2 yang menggelitik dan besarnya perjuangan anak2 kampung meraih mimpi (secara, saya emang anak dr kampung yg jauh di ujung timur). The inspiring book ever.....

Tapi tetep ada beberapa kekurangan yang saya rasa cukup berlebihan,tp yang paling mengganggu pikiran saya:
- Lintang digambarkan anak kampung yang pintar banget. Bahkan sangat pintar.Begitu menguasai integral, perkalian rumit dan hukum2 fisika. Bukannya merendahkan anak kampung melayu spt Lintang,tp rasa2nya terlalu berlebihan.Sungguh tidak terlalu manusiawi dan membumi menurut saya. sekali lagi,menurut saya.

Tapi secara keseluruhan, siapapun akan beranggapan buku ini BAGUS...!!!!!!

Tidak ada komentar: